Jam enam sudah terlewati, aku bangun, mimpi buruk itu terjad
lagii. Namaku desrina, bagiku hidup seperti dihantui roh gentayangan
yang digendong di atas punggungku, tiap detik membisikkan sesuatu yang
membuat aku ketakutan. kata yang sering aku dengar adalah mati. aku
takut dan seperti orang yang memiliki BANK depresi bukan karena depresi
akan maut yang melahapku sewaktu-waktu, depresi karena tiap detik yang
ku miliki adalah malaikat maut bagi orang-orang sekelilingku. terkadang
sisi lain mengatakan aku hebat karena takdirku yang seperti super hero,
bahkan wonder women, yang siap memberikan dua tangannya untuk memberi
pertolongan. namun indonesia adalah surganya cenayang sepertiku bisa
disebut seperti Ki Joko Bodo, Mbah Mantep, Ki gendeng Pamungkas, atau
satu lagi mama laurent yang memberi bayangan kiamat di 2012 yang
kenyataannya kiamat bagi dirinya sendiri karena telah meninggalkan dunia
indah ini, tapi aku tetap mengidolakan mama karena dia inspirasi tanpa
batas bagiku. tapi aku tak mau orang lain mengetahui apa yang aku milki
karena aku takut, takut disebut dukun, karena kampungku tak mengenal
kata supernatural, atau mentalis, atau cenayang. bagiku takdir ini hanya
berguna bagiku, kadang yang baru-baru ini terjadi aku melihat daun yang
berubah hitam, tanah yang begitu membara, tangan-tangan keluar dari
tanah, manusia yang sedang berjalan badannya tipis lebih tipis dibanding
selembar kertas, atau wanita yang berjalan tanpa kaki, yang terlihat
sebatas perut sampai kepala, kulihat kampak bersarang di kepala anak
laki-laki penuh darah sedang bermain kelereng di halaman, atau
bapak-bapak tambun yang di dadanya penuh belatung, berlubang, jijik
sekali. setiap hari seperti itu padahal mereka bukan hantu, tapi mereka
hidup. aku hanya berpikir mereka akan mati seperti apa yang aku lihat.
dan tak ingin sekalipun aku melihat ayah atau ibuku. aku hanya takut
membayangkan. bahkan aku selalu memanfaatkan keistimewaan itu untuk
melihat soal ujian sekolah tanpa disentuh, tanpa dilihat, hanya aku
bayangkan. tak heran aku adalah orang paling pintar di sekolahku,
nyatanya mereka telah tertipu dengan yang aku lakukan. kadang aku
melakukan sulap kecil menyebutkan satu benda yang telah aku lihat
sebelumnya dan berkata aku bisa menebak benda yang tak terlihat itu, dan
semua orang hanya bertepuk tangan dan mengatakan its magic. tapi aku
tetap tak memiliki satu temanpun walau banyak teman yang ingin menjadi
temanku, atau sekedar menjadi kekasih, tak ku hiraukan bahkan ku jauhi
mereka karena aku takut aku bisa mengubah takdir mereka,
tanpa ku sadari ilmuku sudah terlalu hebat, akupun mulai bisa
menggerakkan benda, satu persatu, mematikan lampu tanpa menyentuhnya,
atau sekedar memindahkan channel tv, yang melebihi hebatnya layar sentuh
aku hanya mengedipkan mata. akupun tak mau melewatkan ini aku mulai
usil menjaili teman yang tak suka padaku, mungkin dengan membuat
celananya terlepas, sehingga malulah dia. hingga suatu waktu aku melihat
sesuatu yang mengerikan melebih apapun, anak baru dia sedang duduk di
pojok, giginya bertaring, tombak di tangan kanan, bajunya penuh darah,
rambutnya semuanya ular, kakinya bukan kaki manusia tapi kaki buaya yang
kuku-kukunya keluar belatung yang menjijikan, bibirnya senyum tapi
bernafsu, dan semua mata tombak itu aku lihat di semua dada anak kelas,
bahkan di dada guruku. aneh tapi anak kelas lain tidak. aku sudah
membayangkan apa yang terjadi, apakah firasatku benar. kapan, ayolah
kenapa aku tidak bisa membayangkan, ayolah kekuatanku, dan aku kaget
sekali mata tombak itu menusuk dadaku juga, aku teriak keras, sehingga
semua terheran saat itu semua sedang belajar matematika tentang limit
fungsi yang menurutku paling tersulit menambah cekam ruangan kelas ini.
guruk bertanya apa yang telah terjadi, aku hanya diam, dan berkata aku
izin ke belakang, apa yang terjadi. kapan kenapa aku tak bisa
membayangkannya..................................( to be continued )
- r4n0V -
Tidak ada komentar:
Posting Komentar